Mungkin ini bukan kali pertama
saya menuliskan sebuah cerita tentang Bapakku.
Sosok lelaki yang apa adanya
namun luar biasa. Bukannya saya membanggakan beliau. Simple, karena saya cinta
Bapak. Setahunku disana, membuat waktuku bersua dan bertatap langsung dengan
beliau sangat berkurang. Bisa dibilang, saya lebih sering bersama teman-teman
dibanding Bapak. Namun, Bapak ini tidak pernah absen menanyakan kabarku, hanya
dengan alasan simple, atau dengan sms yang simple saja.
"Just let me know, that u
are fine"
itu salah satu sms yang sering
aku dapat, ketika bapak harus lebih dari sekali bertanya tentang keadaanku.
Tapi ketika aku benar-benar di
posisi yang benar sulit atau terhimpit atau akal rasionalku tidak berfungsi
lagi, rasanya bapakku ini bisa menemukan sejuta solusi. That one of the reasons
why I really admire him so much.
Kemarin setelah setahun saya
tugas, akhirnya aku harus pulang ke kampung halaman. Dengan barang bawaan yang
tidak sedikit alias banyak sekali, saya berharap bapak datang menjemputku
dengan kendaraan pribadi, sehingga tidak rumit. Masih ingat sekali, waktu itu
di stasiun mana hari masih gelap, dan dengan pandangan remang ku lihat layar
handphoneku dan melihat ada sebuah sms
From : My Luvly Dad
“Adek, bapak jemput kamu naik
kereta. Bapak berangkat dari Probolinggo naik mutiara malam jam 3 pagi. Sampai
Surabaya jam 5. Kira-kira kereta adik sampai jam berapa?”
Dengan tidak menelaah dulu dan
menjawab pertanyaan Bapak, saya langsung berpikir betapa rempongnya saya
membawa barang banyak ini, namun bapak tidak menjemput dengan mobil? Langsung
kujawab sms beliau,
“Bapak kenapa tidak bawa mobil?
Barangku banyak sekali!”
Seperti biasanya bapak
langsung menjawab dan membuatku langsung bungkam.
"Karena Bapak hanya butuh
waktu 2 jam perjalanan Surabaya- Probolinggo untuk mendengarkan ceritamu dengan
luas"
Saya diam. Saya menghela
nafas. Subhanallah. Akhirnya saya menjawab pertanyaan beliau
Layaknya malam ini juga.
Ketika sudah kubasuh kakiku untuk segera kupejamkan mata, tiba-tiba pintu
kamarku terbuka. Kulihat bapak dari ujung pelupuk mataku, sambil kutanya
"Ngapain Pak?"
Beliau hanya menjawab,
"Ndak, kangen matikan lampu kamarmu. Lama sepertinya tidak melihatmu tidur
lelap malam. Selamat malam ya" sambil mematikan lampu kamarku.
Aku terdiam, tersenyum simpul.
Kunyalakan lagi lampu. Ku tulis cerita ini.
Bapak, Adek sayang Bapak.
Purple room- 21 Juli 2012.
Semoga bapak sehat dan panjang umur :)
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)