Lagi lagi tulisan ini muncul ketika terinspirasi oleh
sesuatu yang menurutku bisa membuat tersenyum. Suatu saat ada yang menulis
twit, ‘ada yang rela meninggalkan karir demi pendidikan, namun ada juga yang
meninggalkan pendidikan demi karir’. Iya selalu ada pilihan dari setiap apa
yang diputuskan.
Mendengar dua sahabat yang sharing mengenai masa depannya,
ya let say dia habis putus dengan pacarnya, and they are being single again. I
don’t blame whose the right or wrong, but all I am sure they are choose to
happy or happier.
Pagi ini ritual rutin sesampai di kantor, bosku yang seperti
biasanya selalu datang lebih pagi menanyai kabarku hari ini dan apa yang aku
lakukan weekend kemarin. Aku bercerita, kemarin aku migrain dan tidak mempunyai
agenda apapun untuk keluar kos selain menghabiskan me-time untuk nonton film
series, berbenah kamar, membaca buku dan menyelasaikan Sudoku di hari minggu.
Lalu beliau mengatakan, apakah kamu sedih tidak bisa melakukan kegiatan
weekendmu? Lalu aku berkata, ‘Sebenarnya saya senang, karena bisa dikatakan
baru kali ini dalam mingguku aku memiliki me time yang sangat panjang. Hanya
melakukan apa yang saya suka, being addict with all I want and doing anything I
want do all day’. Sebelum beliau menjawab aku melanjutkan, ‘Namun kalau setiap
minggu hanya di kos saya juga akan bosan juga. Memang ya hidup itu harus ada
beatnya ya.’ And he answer and smile, ‘You never get too much on a good thing.
It is all about choices and choices. As human, we deserve to get the best. Nice
to have morning talk with you’
Aku tersenyum dan menuliskan ini. Ya, dengan segala apa yang
sudah kita putuskan, apapun hasilnya dan kapanpun memutuskan, ya tujuannya
adalah untuk memilih dan memutuskan yang terbaik atas apa pilihan yang diberi,
yang tahu ya diri kita sendiri. Setidaknya memilih untuk menjadi bahagia.
Mungkin orang lain atau diri kita sendiri akan menganggap itu sesuatu yang
menyayangkan atau menyedihkan. Let say, putus sama pacar atau meninggalkan
karir demi pendidikan ketika karirnya sudah menanjak, atau juga meninggalkan
karir dengan melanjutkan pendidikan itu adalah bagian rencana. Terlihat akan
menyedihkan sementara. Tapi aku sangat percaya dari pilihan yang diambil tadi
akan selalu berujung pada bahagia. Entah itu kapan.
Dan seperti siang ini, saya memilih bebek goreng sebagai
menu makan siang diantara banyak pilihan makanan. Iya saya memilih untuk
bahagia siang ini. Dan di sejak pagi tadi, obrolan kemarin malam, percakapan
pagi, dan makan siang ini, kembali diingatkan bahwasannya sangat bersyukur
diberi kita diberikan pilihan. Karena dengan disuguhkan pilihan pertanda kita
mampu dan di percaya untuk memutuskan mana yang terbaik. Bersyukur saya bisa
memilih bebek goreng hari ini karena saya mampu membayarkan. Bayangkan masih
ada orang disekitarmu yang bahkan tak mampu untuk memilih.
Selamat menikmati Senin!
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)