1 Januari, tahun baruan?? Eiiiitts, tidak bisa. Bukan merayakannya, namun ingin berkumpul bersama keluarga lebih tepatnya. Dan memang, hari ini adalah jadwal menjemput ibu dan tanteku ke rumah mbah yang di jember, dalam rangka memperingati 40 harinya pakdheku. Karena memang hari libur sekolah untuk adik-adikku dan juga ibu, tanteku yang beprofesi guru, mereka pun berangkat lebih dulu, barulah pada sabtu itu kita menyusul (aku, bapak, dan adek sepupuku). Bisa dikatakan, aku sudah lama tidak berkunjung ke Jember. Selalu saja ada halanagn ketika aku hendak iku, dan akhirnya rencana ini terealisasi. Alhamdulilah. Sepanjang perjalanan, topik yang gempar di perjalanan adalah masih tetap tentang Abu Bromo yang sampai mana saja saudara sekalian. Bahkan sampai Lumajang sekarang hujannya warnanya coklat pekat, campuran air dan abu Bromo. Keren juga ni Bromo, bener-bener rata ni semburan, mulai Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan sekarang Lumajang. (Semoga ngga nyampe Jakarta yo Bromo, *emang bisa??*). Oh ya, satu hal yang paling aku suka ketika berkunjung ke jember adalah jalanan menuju Jember adalah, pemandangan kanan kiri yang begitu asri dan rindang. Melewati sekolah SMAku dulu, dan pastinya melewati pasar-pasar buah di Klakah dan Ranuyoso. Dan hebatnya, pasar ini setiap hari selalu produksi pisang, kelapa, dan nangka. Bayangkan setiap hari lhoo, betapa melimpahnya produksi buah-buahan di tempat ini (Subhanallah). Macet jelas, tapi seneng banget lihatnya, dan yang paling bikin bete adalah :
Bapak : "Dek, liat tuh buahnya seger gedhe-gedhe banget. Seneng liatnya "
Furi : "Beli ayook pak, berhenti ta ini??"
Bapak : "Nanti aja wes, nunggu ibu"
Furi : "Lah, terus ngapain tadi suruh jalan pelan sambil nunjuk ini gimana itu gimana?"
Bapak : dengan santai dan masih terkagum-kagum dengan pemandangan buah-buahan "cuma seneng aja liatnya"
Furi : nyeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhh...(melihat tanpa memiliki senengnya) ini cuplikan gambarnya
Gede banget ya pisangnya
Apa ngga berat ya yang jualan, kanan kirinya pisang yang begitu banyaknya
Perjalanan yang nggak seberapa jauh sebenarnya dan cuma butuh 2 jam dengan mobil, tapi pemandangannya bener-bener asri, beda banget perjalanan Probolinggo - Surabaya, bawaannya jenuh, macet sama truk sana sini yang ada. Dan semakin heran saja, kenapa orang-orang ini selalu menganggap Probolinggo itu sesudah Jember? heran. Sampai pada suatu posting facebook aku bikin status seperti demikian :
tebak deh buah apa ini? muaaniiss bauanget
"eehh,,ehh jangan di petik dulu, rambutnya belum banyak rontok", kalian pahamkah artinya?? kalo paham segera komentar ya? aku masih belum paham
sebenernya pengen moto kolam yang penuh gurame loncat itu. Eh malah nongol si Candut ini, pose pula
Lidahnya Buaya, yang konon katanya menyembuhkan panas dalam.
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)