Kemarin, bener-bener mau patah kaki ini, capek sangat. Menuruti mbok nia yang pengen berbelanja, soalnya dia bakal lama meninggalkan Surabaya dan ngga kembali (kata-kata ini sengaja di dramatisir :p). Bayangkan mulai jam 4 muter-muter TP sampe jam 10 malam, dan agenda cuma "berbelanja" ngga ada nonton atau maen. Menenteng tas ini itu serasa orang yang punya duit banyaaakk, padahal nggak sama sekali.
Nah, disela kecapekan kita dan kaki yang setengah gempor, maka diputuskanlah untuk cari minum di food court, dan aku pengen banget beli quickly. Kandas dehhh, gara-gara mbok nia ini bilang
"Beli yang murah-murah aja loo, Fuu.. Ntr uangnya buat beli yang lain"
Dan entahlah, kenapa aku menyetujui membeli lemon tea dengan harga 4000 dari pada membeli quckly yang 15000.
Dalam perjalanan menuju ke bakul es itu tadi (bakul = rombong = jualan), tiba-tiba ada orang yang menyapaku
"HAEEEYYY FURIIIII!!!!Ya Allaaah gimana kabarnya?" (dia menyapa tanpa menyapa Nia, padahal aku ingat dia se-SMP sama aku dan Nia ini). Dia lancar, tegas, cetho memanggil namaku, FURI dan dengan senyum yang sangat familiar, ikhlas dan tidak ada paksaan (apaan yooo). Wajahnya aku kenal, kenal banget dan dia tambah cantik aja, makin putih dan tinggi. Kontan aja, aku langsung jawab,
"Hey, ya Allah, tambah cantik kamu, kerja dimana sekarang??? Ini sama sapa?"
"Aku kerja di sampoerna, ini lagi barusan selesai acara, mau nonton sama temen-temen, kamu gimana? eh Nia yaa, kapan nikahnya"
Nia langsung ketawa kecut dan cuma komentar dikit trs diam dan melototi semua bagian dari ujung kaki sampe ujung rambut (emang kebiasaanmu kan nyak?)
Dan percakapan pun berlangsung lama
"Eh, kalau kalian nikah undang-undang ya?" (topik tren nih, kalo ketemu temen lama)
"Eh, kayae Nia dulu deehh" aku sambil nyenggol-nyenggol Nia, tapi dia malah ketawa ngga jelas.
"Nomer hape kalian brapa rek? Miskol aku dong, aku ngga ada pulsa" (fakir pulsa ternyata diaa)
DAAANN, APAKAH YANG TERJADI SELANJUTNYA
Ternyata aku ngga tau harus menyimpan nomer ini dengan nama siapa. Akhirnya aku alihkan pembicaraan
"yawes yaaa, met nonton, smsan yaa?"
Dan setelah dia pergi meninggalkan kita, aku bilang ke nia
"Nyak, arek iki jenenge sopo?? Aku kok lali yooo, awakmu iling ora??" (Artinyaa: Nia, orang ini namaya sapa? Aku kok lupa ya? Kamu ingat ngga?)
Jawaban Nia "Nggak Fuuu, aku lali pisan, tapi ancen grapyak arek iku, nyopoan" (Artinya : Ngga, aku juga lupa, tapi memang baik orangnya dan suka menyapa)
Kita mlongo, sambil jalan ke orang jualan es teh ini
Furi : "sapa ya nyak, namanya anak itu? sakno loooo"
Nia : "Mike, Ike, Vita, Ika??"
Furi : "Aku ndak iling blas, Nyak"
Nia : "Babahno wes, cek iling-iling dewe"
Mbak yang jual : "Silahkan ada yang bisa dibantu??"
Nia : "di sms ae ta fu, takon areke keadaaan yang sebenarnya nek kene ndak ngerti jenenge"
Furi : "Ndak perasaan ta nyak? opo'o kene kok ndak foto ae? maringono takon arek-arek"
Mbak yang jual : "Mbak, mo pesen apa?"
Nia : "Sek Fu, aku iling...sebutno maneh age taa"
Furi : "Mike, Ikee"
Mbak yang jual : "MBAK????"
Furi : "Lemon Tea 2 " (ngga pake senyum ngomonya, langsung konsen ke nama anak tadi)
Nia : "NIKEEE FUUUU" (kenceng ngomongnya)
Mbaknya udah selesai bikinin esnya, trs dengan sewotnya bilang
"8000 mbak!!"
Furi : "Ini mbak, makasih ya mbak, maaf yaa"
Nia : "Berapa mbak esnya?"(malah nanya lagi dia, SINTING)
Akhirnya dengan keyakinan Nia, bahwa nama anak itu adalah Nike. Langsung aku edit contact name di hapeku.
Tapi sejujurnya, aku masih belum yakin dengan nama anak itu, dan emang berniat mau sms, tanya namanya sapa. Maafkan kepikunanku ini ya :)
macak kenal yo fur =P
ReplyDeletekenal tapi pikuunn miitt
ReplyDelete