Bismillahirrohaminirrohim..
16.13 WITA
Mengawali cerita yang berkecamuk di kepala ini. Ingin menulis dari tadi tapi disibukkan dengan acara di kampung. Jadi ini memang last minute banget untuk nulis perkembangan apa yang terjadi dalam hidupku selama 2011. Tahun 2011 aku maknai sebagai tahun yang penuh dengan pengorbanan dan penghargaan.
Tahun 2011 awal, berusaha menjalankan resolusi apa yang sudah aku buat di tahun 2010, yaitu bekerja, melanjutkan studi dan travelling. Thats the important points I remembered. Lulus dengan predikat lulusan terbaik, bukan perkara mudah. Harus ada kelanjutan untuk melakukan terbaik lainnya. Entah kenapa aku berpikir seperti itu. Kalau temanku bilang, sebaiknya aku sedikit luwes saja menjalani hidup, tapi thats me! I cant be that always . Tahun 2011 aku bisa menghasilkan uang dari hasil kerjaku. Alhamdulilah. Bisa menabung, bisa berpetualang ke kota yang tak pernah berhenti (baca : jakarta) membuatku belajar bahwasannya, hidup memang harus kerja keras jika kamu ingin bertahan hidup dan ingin berkompetensi. Apakah aku menikmatinya? Insyallah .
Tahun 2011, rencana travelling dalam negeri sedikit tersendat karena padatnya acara dan ketidakmampuan diri ini manage waktu. Walhasil, travelling hanya ke tempat yang dekat-dekat saja. Tapi yang aku rasakan adalah, aku bisa menemukan teman dan saudara baru. Itulah hal yang lebih aku suka. Mendapatkan saudara dan menyambung silaturahmi. Di tahun ini juga, aku bisa mewujudkan mimpi untuk bersekolah ke luar negeri, walaupuuuuun sangat susah, menguras hati, keringat, uang, tenaga, otak, semuaanya. Hal positifnya adalah menyerah tak akan menyelesaikan masalah waktu itu. Dan akhirnya, aku melewati sisa-sisa hidupku di Indonesia dengan melanjutkan pekerjaanku. Berusaha untuk melewatinya dengan senang dan gembira.
Namun, sepertinya Allah itu baiknya luar biasa. Seakan Allah tak ingin aku diciptakan sebagai makhluk yang sia-sia. Seakan Allah menyayangiku dengan memberikanku petuahNya secara langsung dan tidak langsung. Allah membimbingku dengan caraNya yang aku benar-benar rasakan setelah aku berada pada titik akhir tahun ini. Maret tanggal 22, aku diterima sebagai Pengajar Muda. Kenapa aku tidak menjelaskan bagaimana bisa aku diterima sebagai Pengajar Muda, menanggalkan segala pengorbanan dan embel-embel “lebih enak” yang sudah aku dapat selama ini. Aku merasa proses menentukan dan mengorbanan adalah momen transisi dalam hidup dimana keteguhan dan segala ke-idealisanku ini diuji. Masih teringat, “bersusah-susah untuk berhidup susah” adalah kata yang selalu teringat di kepala ini. Tapi sekarang aku bisa berkata “bersenang-senang untuk hidup hebat” setelah 6 bulan aku jalani hidupku yang luar biasa ini.
Tahun 2011 aku maknai sebagai pembelajaran hidup. Aku harus mau memberikan dan menerima juga merelakan apa yang sudah didapat. Mungkin aku merasa waktu itu aku belum berbuat apa-apa untuk diriku, orang tuaku dan negeriku. Makanya aku memutuskan untuk menjadi pengajar muda. Entahlah, alasan pasti kenapa aku ikut pengajar muda juga belum pasti dan jelas sampai sekarang. Panggilan hati yang jelas. Terus muncul pertanyaan, kemana pekerjaan dan karirku? Coba tebak jawabnya. Tapi, aku yakin Allah selalu memberi yang terbaik atas sesuatu yang baik. Menjadi pengajar muda adalah salah satu hal revolusioner tahun ini. Aku merasa menjadi seorang yang kecil, orang yang tidak pantas menyombongkan diri, tidak pantas disebut ini itu, karena setelah mengikuti gerakan ini, banyak teman-teman yang luar biasa aku kenal. Banyak orang-orang luar biasa di negeri ini yang hebat. Mereka semua hebat, aku ingin curi dan ambil semua ilmunya. Masih teringat kata-kata bapakku, pada minggu awal aku karantina. Aku menelpon beliau,
Furi : “Bapak, bapak tahu, temanku disini pintar-pintar lho, banyak prestasinya dan mereka semua keren. Tadi aku baca semua biografinya. Dan aku merasa kecil dan bukan apa-apa. Orang-orang disini juga hebat semua”
------------------- lamaa, bapak terdiam sejenak.
Bapak : “Tenang saja. Semua ada porsinya. Yakin deh, bersama mereka, kamu sebentar lagi akan menjadi pintar juga”
Ternyata, lingkungan sangat menentukan kemana kita akan hidup dan berjalan. Hehehe, menjadi pengajar muda bersama 72 pengajar muda yang lain membuat tahun 2011 ini begitu bermakna. Banyak cerita, banyak share dan banyak pelajaran yang aku dapat selama bertemu mereka. Dan yang jelas, semakin banyak saudara.
Selain itu, tahun 2011 aku mempunyai keluarga baru di Sangihe. Mempunyai 47 anak SD dan 15 anak SMP. Mempunyai banyak partner, banyak relasi. Dan yang jelas mempunyai segudang pengalaman hidup yang luar biasa. Ceritanya nanti saja, apa pengalaman hidupnya.
Lantas, bagaimana dengan 2012?
Tiga hal yang ingin saya capai setelah ini, melanjutkan sekolahku yang sempat tertunda, travelling sebelum berangkat, buat buku, renovasi kamar pribadi, memiliki perpustakan, daaaaaan jalan-jalan sama bapak kemana-mana :) quality time with family yang jelas. Hehe, kok malah banyak yaaa? Mungkin itu untuk 6 bulan setelah bulan awal. Namun, untuk bulan menginjak tahun 2012, aku ingin membuat moment terkenang dengan murid-murid dan masyarakat disini. Berharap semuanya bisa berjalan lancar.
Anyway, selamat menyambut tahun baru 2012. Semoga tetap sehat dan semangat! Sedang menyiapkan kegiatan kampung untuk malam tahun baru ini. Semoga acara lancar. Dan dimanapun kalian berada, kalaulah tahun boleh berganti, namun semangat juga harus terbarui setiap hari.
Salam
Furi :)
gotta go! jadi panitia acara tutup tahun ni :D
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)