Tidak tahu apakah saya salah..
Apakah saya yang terlalu melangkah terlalu lama sehingga tak
peka..
Apakah hanya fenomena semata..
Beberapa hari kutunaikan ibadah subuhku..
Di surau sederhana, tempatku belajar mengaji dulu..
Shaf pertama barisan nenek renta yang masih kuat menimba..
Shaf kedua berjajar tiga nenek lagi namun masih mampu berdiri..
Shaf ketiga ibu-ibu yang usianya tak lagi muda.
Shaf keempat saya di dampingi si mbah yang penjual jamu..
Di surau sederhana, tempatku belajar mengaji dulu..
Shaf pertama barisan nenek renta yang masih kuat menimba..
Shaf kedua berjajar tiga nenek lagi namun masih mampu berdiri..
Shaf ketiga ibu-ibu yang usianya tak lagi muda.
Shaf keempat saya di dampingi si mbah yang penjual jamu..
Lantas, mana yang muda?
Iya, saya menenangkan diri..
Mungkin ini hanya hari ini..
Iya, saya menenangkan diri..
Mungkin ini hanya hari ini..
Mungkin mereka masih tidur terlelap..
Atau mungkin masih takut akan gelap..
Katanya, ketika usia tak lagi muda akan sering ke surau, majid atau mushola?
Eh, iya kah?
Tapi siapa yang menjamin garansi usia kita sampai tua?Memangnya manusia mati harus tua?
Wallahu'alam bissowab
-Ramadhan, 15- Ba’dha subuh
sekarang udah idul fitri nih mbak.. :)
ReplyDeleteselamat berlebaran ya.. :)