Andai Aku Menjadi Ketua KPK
Andai saya menjadi ketua KPK di usia 24 tahun, tentunya saya
akan menjadi Ketua KPK termuda dalam sejarah tanah air. Terlihat keren, namun
saya yakin banyak amanah dan tugas yang harus saya emban dalam memberantas
korupsi. Banyak pihak yang membenci saya dan meragukan kinerja saya. Saya yakin
itu. Anak yang masih seusia jagung muda menjadi pemimpin? Pasti banyak yang
meragukan kerja saya dalam menjalankan tugas negara yang luar biasa dalam
pemberantasan korupsi yang sudah mengakar dan beranak pinak kemana-mana.
Namun saya yakin banyak tangan baik yang akan membantu saya
untuk menjalankan tugas ini. Jika benar PEMIMPIN adalah kombinasi dari PEMIMPI
+ N maka sebagai Ketua KPK saya akan menambah banyak variable N agar saya bisa
mengabdikan diri untuk memberantas virus dan antek-antek korupsi di tanah air.
Apa saja variable N itu? N untuk Nyali +
Niat + Norma + Nurut + Nasionalisme.
Sebagai ketua KPK saya mempunyai visi ‘Bersama-sama
berperang melawan korupsi demi Indonesia yang normal’. Selama menjabat sebagai
ketua KPK saya akan memfokuskan lingkup kerja saya terhadap 3 hal yaitu
penyelesaian kasus korupsi di seluruh Indonesia, tindak tegas bagi para
koruptor dan tangan-tangannya yang membantu, dan memaksimalkan pendidikan Cinta
Tanah Air dan Praktik pendidikan anti Korupsi. Tentunya dalam hal ini saya akan
membutuhkan partner dan kepercayaan dari pihak-pihak lain untuk membantu
mensinergikan misi bersama. Apa yang mengilhami saya memilih ketiganya?
Dengan banyaknya kasus korupsi di tanah air,
sangat jelas KPK didirikan dengan tujuan untuk memberantasnya. Namun, untuk
benar-benar memberantas dalam masa bakti saya, membutuhkan konsistensi dan
kerja sama antar bidang juga kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Layaknya
jamur di musim hujan, kasus korupsi di Indonesia jika satu selesai maka akan
timbul di tempat yang lain.
Indonesia disini adalah jamak. Dalam artian
bukan kasus inti saja yang di Jakarta yang harus di selesaikan, namun berbagai
praktik korupsi di seluruh jajaran gugus kepulauan Indonesia yang perlu
diberantas. Tugas KPK akan semakin berat, namun saya yakin KPK akan melakukan
yang terbaik
Tindakan tegas untuk para koruptor selain
menyita dan memenjarakan mereka sepertinya kurang memberikan efek jera.
Dipermalukan pun sepertinya mereka juga tak punya malu. Disembunyikan di balik
jeruji sepertinya semakin mengenakkan mereka. Setelah praktik tipu muslihat
merugikan negara, sekarang mereka menikmati hukuman 10 tahun tanpa diberikan tugas
untuk mengembalikan uang negara? Kok enak ya para koruptor? Apa dihukum mati
saja? Ah, tidak mungkin. Bukan tugas saya untuk mencabut nyawa. Biar malaikat
saja yang mencabutnya. KPK harus memiliki strategi khusus untuk melakukannya
Anak adalah generasi bangsa. Jika mereka
tidak dikenalkan untuk selalu cinta tanah airnya maka yang ada mereka akan
hanyut dengan isu-isu yang banyak mereka acuhkan tanpa ada tindakan langsung. Bagaimana
dengan pendidikan anti korupsi? Praktiknya saja masih susah diterapkan
sekarang. Mungkin sistemnya bukan pada pelajaran atau membuat kurikulum,namun
dibuat secara tematik. Tematik dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah. Atau
perlu dibuatkan pelajaran sejarah korupsi di Indonesia? Saya yakin banyak
penerus saya yang merinding melihat ceritanya. Menyadarkan mereka akan kerugian
negara karena kelakuan mereka. KPK akan bekerja dengan Kemendikbud untuk
menyusun strategi dan evaluasi terhadap jalannya pendidikan pemberantasan
korupsi ini.
Dengan fokus yang akan saya lakukan diatas maka, langkah
awal yang akan saya lakukan adalah pembentukan tim. Saya membutuhkan Penasihat,
Tim Anti Korupsi, Tim Tindak Tegas Pemberantasan Korupsi, Tim Pendidikan Anti
korupsi, Tim Kampanye anti korupsi.
Sebagai anak muda yang menjadi ketua KPK, masukan dan saran
sangat penting untuk membantu bagi pikiran terhadap tindakan yang akan diambil.
Orang-orang yang mengerti, tegas sinergi dan peduli dengan isu-isu anti korupsi
di Indonesia. Orang yang mau turun tangan langsung, niat, bernyali dan berjiwa
nasionalis yang bertempur bersama mengibarkan bendera Anti Korupsi di
Indonesia.
Penasihat adalah berisi orang-orang yang semasa hidupnya
masih ingin berkontribusi aktif untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Orang
yang bisa dimintakan masukan untuk mengarahkan.
Tim Anti Korupsi akan tersebar di seluruh Indonesia yang
akan mengurusi segala macam kasus di tanah air dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Tidak perlu kasusnya berkembang menjadi besar dulu untuk bisa diurus
ke kantor pusat Jakarta, keberhasilan masing-masing tim di penempatan di
seluruh Indonesia akan menjadi monitor evaluasi dalam pemberantasan kasus
korupsi.
Tim Tindak Tegas Pembarantasan Korupsi juga akan disebar di
Indonesia. Mereka akan membuat kesepakatan untuk menindak tegas para tikus
koruptor yang melahap uang negara dan menelannya bulat-bulat. Tim ini selain
berusaha untuk memuntahkan uang dan hasil korupsinya, mereka akan memberikan
sanksi untuk memberdayakan mereka untuk bisa mengembalikan uang negara dengan tidak
dalam uang segar ganti rugi, namun lebih pada upaya mereka untuk membantu
negara untuk menghasilkan uang. Seperti di film Catch me if you can, di sana Leonardo De Caprio telah lama
memalsukan identitasnya tanpa diketahui oleh pihak yang berwajib, namun akhirnya
setelah dia tertangkap, bukan hanya dia dihukum namun diberdayakan untuk
menjadi ahli dalam bidang pemalsuan uang. Begitu pula untuk kasus koruptor,
jelas tim ini akan memberdayakan mereka untuk mau mengganti rugi kepada negara
dengan cara yang hampir sama, selain kewajiban mereka untuk memenuhi putusan
sidang.
Tim Pendidikan Anti Korupsi akan bersinergi dengan banyak
pihak untuk lebih mengutamakan Bagaimana caranya Anak bangsa tak ikut menjadi
tanggungan atau ikutan dalam praktik korupsi. Bukan hanya mengenalkan KPK dan
apa tugasnya melainkan lebih pada sebenarnya negeri ini tak butuh KPK,
karena nanti semua anak Indonesia
berhati KPK, alias berhati anti korupsi.
Tim Kampanye Anti Korupsi. Kenapa harus kampanye? Karena
manusia banyak lupa dan harus sering-sering diingatkan. Memaksimalkan situs,
portal, forum, social media, menularkan semangat dan gerakan baru yang serupa
dengan KPK di daerah masing-masing, menginisiasi dan menginspirasi segelintir
atau banyak golongan dan pemuda untuk bersama-sama membasmi korupsi dengan cara
minimal dengan mengkampanyekannya.
Saya sebagai ketua KPK, akan selalu menjaga kesehatan saya
supaya tetap aktif, dinamis dan waras dalam menjalankan tugas yang saya emban.
Saya tahu ini tak akan mudah, ini bukan perkara membolak balikkan tangan, bukan
pula hal yang akan cepat habis diterpa angina, namun saya yakin dengan modal
variable N diatas, saya dan rekan-rekan serta kepercayaan rakyat Indonesia
untuk memilih saya menjadi ketua KPK, bersama tim kami akan berusaha untuk
mewujudkan negara Indonesia yang Normal, bebas dari praktik korupsi.
Salam,
Ketua KPK
Furiyani Nur Amalia
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)