"Apa saja yang membuat menjadi berani, aku sebut belajar" ~ kataku.Dari kemarin topiknya tentang belajar dan belajar. Mau bagaimana lagi? Jika hendak berproses untuk sesuatu yang lebih baik haruslah mau belajar, bukan?
Menjadi seorang yang berani, bukan serta merta sebuah bakat dari yang Maha Kuasa, namun aku yakin berani adalah akumulasi kemauan kuat untuk mau mencoba lalu gagal setelah itu mencoba lagi dan setelahnya entah mencoba lagi atau dia berlatih lagi untuk tidak gagal lagi atau entah apalah itu, yang jelas dia mau bandel mencoba sampai dia tahu apa yang sudah dilakukan, dan berani untuk mencobanya lagi.
Aku dan mungkin juga kamu sering juga mengalaminya, keraguan untuk melakukan karena sudah terlalu lama duduk dan berada di zona nyaman. Alasannya, mungkin dengan keberanian sebelumnya kamu bisa meraih kenyamanan yang sekarang sudah kamu dapatkan. Lantas butuh berapa tempo lagi untuk membuat kita sadar, bahwa nyaman sebenarnya bukan corak kita supaya hidup lebih berwarna.
Tapi menurutku juga berani bukan berarti harus ikut berperang melawan penjajah modern. Atau berarti menggunakan "kekuatan fisik" untuk membela apa yang menurutnya benar. Bukan begitu juga. Tapi lebih dari banyak bertindak dari pada hanya bicara di mulut saja. Berani mengerjakan apa yang menurutnya benar, menanggung risiko atas apa yang sudah dilakukan. Namun buat apa sih? Menurutku, untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi hakmu, meraih kemerdekaanmu, menaklukkan ketakutan yang bersarang di diri kita kebebasan kita. Kebebasan yang berpihak pada kebaikan bertindak.
"I learned that courage was not the absence of fear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear. ~ Nelson Mandela"
Hari Kemerdekaan identik dengan kebanggaan, kepahlawanan, haru, dan semangat keberanian yang patut kita acungkan pada semua pahlawan yang bukan saja membela negara untuk kemerdekaan, namun juga pahlawan akumulasi, yaitu pahlawan yang tak pernah lelah menyumbangkan keberaniannya untuk tidak pernah menyerah pada lelah, tidak mundur dengan cacian, dan tidak pernah kesal dengan kegagalan.
Jadi, jika ada dari kalian yang selalu berpendapat, "negara sih sudah merdeka, tapi kita tidak pernah merasakan kemerdekaan!" Hati-hati lah, mungkin kalian adalah salah satu dari orang yang belum berani, dan belum melakukan apa-apa, sehingga yang kamu rasakan hanya "rasanya" saja, bukan semangat "mengorbankan"
"Orang yang berpikiran negatif tidak akan merasakan Kemerdekaan. Orang yang mendahulukan menuntut hak daripada melaksanakan kewajiban TIDAK akan merasakan keMERDEKAan" ~ guruAku banyak belajar menjadi Indonesia, belajar banyak dari dirinya yang mengajariku untuk mau menjelajah pulaunya, menikmati indah pemandangannya, sepoi angin pantainya, panas terik daratannya, konflik yang mewarnainya, carut marutnya permasalahan dirinya, juga belajar mempertahankan kemerdekaannya. Tidak mudah, namun juga tidak ada yang tidak mungkin.
Dirgahayu Negeriku Indonesia. 68 bukan angka kecil bagimu, aku tahu. Namun, bertahanlah! Anak negeri di dirimu masih menyiapkan amunisinya untuk membela dan membanggakanmu. Berjuanglah bersama kami, temani dan berkibarlah di setiap semangat kami. Itu janji kami, pemuda negeri yang pasti akan selalu berani.
"We could never learn to be brave and patient, if there were only joy in the world."~ Helen Keller
~FNA
No comments:
Post a Comment
terima kasih yaa :)