Monday, March 18, 2013

Pilihan untuk Bahagia



Lagi lagi tulisan ini muncul ketika terinspirasi oleh sesuatu yang menurutku bisa membuat tersenyum. Suatu saat ada yang menulis twit, ‘ada yang rela meninggalkan karir demi pendidikan, namun ada juga yang meninggalkan pendidikan demi karir’. Iya selalu ada pilihan dari setiap apa yang diputuskan.

Mendengar dua sahabat yang sharing mengenai masa depannya, ya let say dia habis putus dengan pacarnya, and they are being single again. I don’t blame whose the right or wrong, but all I am sure they are choose to happy or happier. 

Pagi ini ritual rutin sesampai di kantor, bosku yang seperti biasanya selalu datang lebih pagi menanyai kabarku hari ini dan apa yang aku lakukan weekend kemarin. Aku bercerita, kemarin aku migrain dan tidak mempunyai agenda apapun untuk keluar kos selain menghabiskan me-time untuk nonton film series, berbenah kamar, membaca buku dan menyelasaikan Sudoku di hari minggu. Lalu beliau mengatakan, apakah kamu sedih tidak bisa melakukan kegiatan weekendmu? Lalu aku berkata, ‘Sebenarnya saya senang, karena bisa dikatakan baru kali ini dalam mingguku aku memiliki me time yang sangat panjang. Hanya melakukan apa yang saya suka, being addict with all I want and doing anything I want do all day’. Sebelum beliau menjawab aku melanjutkan, ‘Namun kalau setiap minggu hanya di kos saya juga akan bosan juga. Memang ya hidup itu harus ada beatnya ya.’ And he answer and smile, ‘You never get too much on a good thing. It is all about choices and choices. As human, we deserve to get the best. Nice to have morning talk with you’
Aku tersenyum dan menuliskan ini. Ya, dengan segala apa yang sudah kita putuskan, apapun hasilnya dan kapanpun memutuskan, ya tujuannya adalah untuk memilih dan memutuskan yang terbaik atas apa pilihan yang diberi, yang tahu ya diri kita sendiri. Setidaknya memilih untuk menjadi bahagia. Mungkin orang lain atau diri kita sendiri akan menganggap itu sesuatu yang menyayangkan atau menyedihkan. Let say, putus sama pacar atau meninggalkan karir demi pendidikan ketika karirnya sudah menanjak, atau juga meninggalkan karir dengan melanjutkan pendidikan itu adalah bagian rencana. Terlihat akan menyedihkan sementara. Tapi aku sangat percaya dari pilihan yang diambil tadi akan selalu berujung pada bahagia. Entah itu kapan.  

Dan seperti siang ini, saya memilih bebek goreng sebagai menu makan siang diantara banyak pilihan makanan. Iya saya memilih untuk bahagia siang ini. Dan di sejak pagi tadi, obrolan kemarin malam, percakapan pagi, dan makan siang ini, kembali diingatkan bahwasannya sangat bersyukur diberi kita diberikan pilihan. Karena dengan disuguhkan pilihan pertanda kita mampu dan di percaya untuk memutuskan mana yang terbaik. Bersyukur saya bisa memilih bebek goreng hari ini karena saya mampu membayarkan. Bayangkan masih ada orang disekitarmu yang bahkan tak mampu untuk memilih.


Selamat menikmati Senin!