Monday, April 1, 2013

Being A Woman doesn’t Mean Must be Exclusive



Banyak yang heran, kenapa cewek mau jadi bekerja di dunia teknik? Lah, emang kenapa? Banyak yang menyangkal segala yang berhubungan dengan dunia per-teknik-an should be handle by man. Dunia teknik di mata orang-orang kebanyakan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan dunia angkut barang berat, listrik, arus tinggi, arus lemah atau dunia yang membutuhkan ketahanan fisik. Ya, betul. Tidak memungkiri juga untuk hal yang seperti ini seorang engineer juga membutuhkan pengalaman praktis yang bisa saja merupakan hal yang dia pelajari atau dia geluti sebelumnya. Woman engineer still rare in Indonesia dengan alasana yang sepertinya kurang ku mengerti. Ya, mungkin sekarang aku tahu mengapa masih jarang. Mungkin saja karena practically mereka masih belum tahu arti engineer dan engineering, teknik atau pakar teknik itu sendiri. Well, what is engineer? Based on www.wikipedia.org 
Engineering is  the application of scientific, economic, social, and practical knowledge, in order to design, build, and maintain structures, machines, devices, systems, materials and processes. 
Then who is an engineer?
An engineer is a professional practitioner of engineering, concerned with applying scientific knowledge, mathematics and ingenuity to develop solutions for technical problems. Engineers design materials, structures, and systems while considering the limitations imposed by practicality safety and cost.
So from the statement above, it proves that everybody (either man or woman) can be an engineer right? So, why people still hesitant about woman who being engineer or afraid with scope of the work. Look, people can be engineer it is not about man must be engineer but woman shouldn’t, but it is about our integrity and our professionalism with our duty and capability. 

Ya, aku baru saja memberikan contoh mengenai apa yang mungkin kita lihat di sekitar. Yang aku alami mungkin juga apa yang kamu alami juga.
“Eh aku kan cewek, aku duluan dong”
“Eh aku kan cewek, seharusnya aku gini aku gitu dong”

Hey, bukan berarti aku tak mempercai bahwasannya Tuhan menciptakan wanita dan pria sesuai dengan kodratnya. Aku mempercayainya. Namun jangan sampai dengan adanya perbedaan itu akan membeni kamu untuk tidak mau melakakukan ini dan itu hanya karena kita adalah wanita. 

Contoh dalam pekerjaanku, ketika aku memilih untuk menjadi engineer berarti aku menyadari lingkungan kerja dan kewajiban seperti apa yang harus aku kerjakan untuk menjaga profesionalismeku. Toh, teman-teman yang lain juga sadar pekerjaan mana yang sesuai dengan kemampuan saya dan mana yang tidak. Dan pekerjaan saya untungnya hanya berhubungan dengan computer saja kok :D. Dan jangan coba-coba untuk meremehkan pekerjaan wanita :D. Pastinya lakukan pekerjaanmu karena kamu memang mencintai pekerjaanmu dan bekerjalah semampumu karena tidak mampu bukan alasan kamu tak mau mengerjakannya. Profesionalisme menuntut kita tak hanya menjadi 100% atas apa yang kita kerjakan atau lebih dari itu.  

I agree with Mahatma Gandhi said, “No culture can live, if it attempts to be exclusive.”
So being woman doesn’t mean you must be exclusive, right?

Salam senin semangat!!!
Furi

No comments:

Post a Comment

terima kasih yaa :)