Wednesday, October 10, 2012

I Love My Dad


Mungkin ini bukan kali pertama saya menuliskan sebuah cerita tentang Bapakku. 
Sosok lelaki yang apa adanya namun luar biasa. Bukannya saya membanggakan beliau. Simple, karena saya cinta Bapak. Setahunku disana, membuat waktuku bersua dan bertatap langsung dengan beliau sangat berkurang. Bisa dibilang, saya lebih sering bersama teman-teman dibanding Bapak. Namun, Bapak ini tidak pernah absen menanyakan kabarku, hanya dengan alasan simple, atau dengan sms yang simple saja. 

"Just let me know, that u are fine"
itu salah satu sms yang sering aku dapat, ketika bapak harus lebih dari sekali bertanya tentang keadaanku.
Tapi ketika aku benar-benar di posisi yang benar sulit atau terhimpit atau akal rasionalku tidak berfungsi lagi, rasanya bapakku ini bisa menemukan sejuta solusi. That one of the reasons why I really admire him so much.
Kemarin setelah setahun saya tugas, akhirnya aku harus pulang ke kampung halaman. Dengan barang bawaan yang tidak sedikit alias banyak sekali, saya berharap bapak datang menjemputku dengan kendaraan pribadi, sehingga tidak rumit. Masih ingat sekali, waktu itu di stasiun mana hari masih gelap, dan dengan pandangan remang ku lihat layar handphoneku dan melihat ada sebuah sms 

From : My Luvly Dad
“Adek, bapak jemput kamu naik kereta. Bapak berangkat dari Probolinggo naik mutiara malam jam 3 pagi. Sampai Surabaya jam 5. Kira-kira kereta adik sampai jam berapa?”

Dengan tidak menelaah dulu dan menjawab pertanyaan Bapak, saya langsung berpikir betapa rempongnya saya membawa barang banyak ini, namun bapak tidak menjemput dengan mobil? Langsung kujawab sms beliau, 
“Bapak kenapa tidak bawa mobil? Barangku banyak sekali!”
Seperti biasanya bapak langsung menjawab dan membuatku langsung bungkam.

"Karena Bapak hanya butuh waktu 2 jam perjalanan Surabaya- Probolinggo untuk mendengarkan ceritamu dengan luas"

Saya diam. Saya menghela nafas. Subhanallah. Akhirnya saya menjawab pertanyaan beliau
Layaknya malam ini juga. Ketika sudah kubasuh kakiku untuk segera kupejamkan mata, tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Kulihat bapak dari ujung pelupuk mataku, sambil kutanya

"Ngapain Pak?"
Beliau hanya menjawab, "Ndak, kangen matikan lampu kamarmu. Lama sepertinya tidak melihatmu tidur lelap malam. Selamat malam ya" sambil mematikan lampu kamarku.
Aku terdiam, tersenyum simpul. Kunyalakan lagi lampu. Ku tulis cerita ini. 

Bapak, Adek sayang Bapak.

Purple room- 21 Juli 2012. Semoga bapak sehat dan panjang umur :)

No comments:

Post a Comment

terima kasih yaa :)