Sunday, November 18, 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK


Andai Aku Menjadi Ketua KP
 
Andai saya menjadi ketua KPK di usia 24 tahun, tentunya saya akan menjadi Ketua KPK termuda dalam sejarah tanah air. Terlihat keren, namun saya yakin banyak amanah dan tugas yang harus saya emban dalam memberantas korupsi. Banyak pihak yang membenci saya dan meragukan kinerja saya. Saya yakin itu. Anak yang masih seusia jagung muda menjadi pemimpin? Pasti banyak yang meragukan kerja saya dalam menjalankan tugas negara yang luar biasa dalam pemberantasan korupsi yang sudah mengakar dan beranak pinak kemana-mana. 

Namun saya yakin banyak tangan baik yang akan membantu saya untuk menjalankan tugas ini. Jika benar PEMIMPIN adalah kombinasi dari PEMIMPI + N maka sebagai Ketua KPK saya akan menambah banyak variable N agar saya bisa mengabdikan diri untuk memberantas virus dan antek-antek korupsi di tanah air. Apa saja variable N  itu? N untuk Nyali + Niat + Norma + Nurut + Nasionalisme.

Sebagai ketua KPK saya mempunyai visi ‘Bersama-sama berperang melawan korupsi demi Indonesia yang normal’. Selama menjabat sebagai ketua KPK saya akan memfokuskan lingkup kerja saya terhadap 3 hal yaitu penyelesaian kasus korupsi di seluruh Indonesia, tindak tegas bagi para koruptor dan tangan-tangannya yang membantu, dan memaksimalkan pendidikan Cinta Tanah Air dan Praktik pendidikan anti Korupsi. Tentunya dalam hal ini saya akan membutuhkan partner dan kepercayaan dari pihak-pihak lain untuk membantu mensinergikan misi bersama. Apa yang mengilhami saya memilih ketiganya?

-        Penyelesaian kasus korupsi di Indonesia
Dengan banyaknya kasus korupsi di tanah air, sangat jelas KPK didirikan dengan tujuan untuk memberantasnya. Namun, untuk benar-benar memberantas dalam masa bakti saya, membutuhkan konsistensi dan kerja sama antar bidang juga kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Layaknya jamur di musim hujan, kasus korupsi di Indonesia jika satu selesai maka akan timbul di tempat yang lain.
Indonesia disini adalah jamak. Dalam artian bukan kasus inti saja yang di Jakarta yang harus di selesaikan, namun berbagai praktik korupsi di seluruh jajaran gugus kepulauan Indonesia yang perlu diberantas. Tugas KPK akan semakin berat, namun saya yakin KPK akan melakukan yang terbaik

-          Tindakan tegas terhadap kasus korupsi di Indonesia
Tindakan tegas untuk para koruptor selain menyita dan memenjarakan mereka sepertinya kurang memberikan efek jera. Dipermalukan pun sepertinya mereka juga tak punya malu. Disembunyikan di balik jeruji sepertinya semakin mengenakkan mereka. Setelah praktik tipu muslihat merugikan negara, sekarang mereka menikmati hukuman 10 tahun tanpa diberikan tugas untuk mengembalikan uang negara? Kok enak ya para koruptor? Apa dihukum mati saja? Ah, tidak mungkin. Bukan tugas saya untuk mencabut nyawa. Biar malaikat saja yang mencabutnya. KPK harus memiliki strategi khusus untuk melakukannya

-          Pendidikan Cinta Tanah Air dan Pendidikan Anti Korupsi
Anak adalah generasi bangsa. Jika mereka tidak dikenalkan untuk selalu cinta tanah airnya maka yang ada mereka akan hanyut dengan isu-isu yang banyak mereka acuhkan tanpa ada tindakan langsung. Bagaimana dengan pendidikan anti korupsi? Praktiknya saja masih susah diterapkan sekarang. Mungkin sistemnya bukan pada pelajaran atau membuat kurikulum,namun dibuat secara tematik. Tematik dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah. Atau perlu dibuatkan pelajaran sejarah korupsi di Indonesia? Saya yakin banyak penerus saya yang merinding melihat ceritanya. Menyadarkan mereka akan kerugian negara karena kelakuan mereka. KPK akan bekerja dengan Kemendikbud untuk menyusun strategi dan evaluasi terhadap jalannya pendidikan pemberantasan korupsi ini.

Dengan fokus yang akan saya lakukan diatas maka, langkah awal yang akan saya lakukan adalah pembentukan tim. Saya membutuhkan Penasihat, Tim Anti Korupsi, Tim Tindak Tegas Pemberantasan Korupsi, Tim Pendidikan Anti korupsi, Tim Kampanye anti korupsi. 

Sebagai anak muda yang menjadi ketua KPK, masukan dan saran sangat penting untuk membantu bagi pikiran terhadap tindakan yang akan diambil. Orang-orang yang mengerti, tegas sinergi dan peduli dengan isu-isu anti korupsi di Indonesia. Orang yang mau turun tangan langsung, niat, bernyali dan berjiwa nasionalis yang bertempur bersama mengibarkan bendera Anti Korupsi di Indonesia.

Penasihat adalah berisi orang-orang yang semasa hidupnya masih ingin berkontribusi aktif untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Orang yang bisa dimintakan masukan untuk mengarahkan.
Tim Anti Korupsi akan tersebar di seluruh Indonesia yang akan mengurusi segala macam kasus di tanah air dari yang terkecil sampai yang terbesar. Tidak perlu kasusnya berkembang menjadi besar dulu untuk bisa diurus ke kantor pusat Jakarta, keberhasilan masing-masing tim di penempatan di seluruh Indonesia akan menjadi monitor evaluasi dalam pemberantasan kasus korupsi.

Tim Tindak Tegas Pembarantasan Korupsi juga akan disebar di Indonesia. Mereka akan membuat kesepakatan untuk menindak tegas para tikus koruptor yang melahap uang negara dan menelannya bulat-bulat. Tim ini selain berusaha untuk memuntahkan uang dan hasil korupsinya, mereka akan memberikan sanksi untuk memberdayakan mereka untuk bisa mengembalikan uang negara dengan tidak dalam uang segar ganti rugi, namun lebih pada upaya mereka untuk membantu negara untuk menghasilkan uang. Seperti di film Catch me if you can, di sana Leonardo De Caprio telah lama memalsukan identitasnya tanpa diketahui oleh pihak yang berwajib, namun akhirnya setelah dia tertangkap, bukan hanya dia dihukum namun diberdayakan untuk menjadi ahli dalam bidang pemalsuan uang. Begitu pula untuk kasus koruptor, jelas tim ini akan memberdayakan mereka untuk mau mengganti rugi kepada negara dengan cara yang hampir sama, selain kewajiban mereka untuk memenuhi putusan sidang. 

Tim Pendidikan Anti Korupsi akan bersinergi dengan banyak pihak untuk lebih mengutamakan Bagaimana caranya Anak bangsa tak ikut menjadi tanggungan atau ikutan dalam praktik korupsi. Bukan hanya mengenalkan KPK dan apa tugasnya melainkan lebih pada sebenarnya negeri ini tak butuh KPK, karena  nanti semua anak Indonesia berhati KPK, alias berhati anti korupsi.

Tim Kampanye Anti Korupsi. Kenapa harus kampanye? Karena manusia banyak lupa dan harus sering-sering diingatkan. Memaksimalkan situs, portal, forum, social media, menularkan semangat dan gerakan baru yang serupa dengan KPK di daerah masing-masing, menginisiasi dan menginspirasi segelintir atau banyak golongan dan pemuda untuk bersama-sama membasmi korupsi dengan cara minimal dengan mengkampanyekannya.

Saya sebagai ketua KPK, akan selalu menjaga kesehatan saya supaya tetap aktif, dinamis dan waras dalam menjalankan tugas yang saya emban. Saya tahu ini tak akan mudah, ini bukan perkara membolak balikkan tangan, bukan pula hal yang akan cepat habis diterpa angina, namun saya yakin dengan modal variable N diatas, saya dan rekan-rekan serta kepercayaan rakyat Indonesia untuk memilih saya menjadi ketua KPK, bersama tim kami akan berusaha untuk mewujudkan negara Indonesia yang Normal, bebas dari praktik korupsi.

Salam,

Ketua KPK
Furiyani Nur Amalia

No comments:

Post a Comment

terima kasih yaa :)