Monday, November 19, 2012

Sebuah Pesan untuk Menyampaikan Pesan


Suatu hari ada seseorang yang menasehati saya, ’Memandang sukses atau tidak, bahagia atau tidak bahagia atau juga sejahtera dengan tidak sejahtera itu membutuhkan kejelian untuk melihat dari berbagai macam sisi. Jika kamu sedang bermain dalam permainan kartu, pilihan mana yang paling kamu anggap puas dan peluang mana yang mendekati menang, apakah ketika kamu mendapat kartu As,atau teman kamu yang mendapat joker, atau ketika kamu mengambil kartu yang ternyata angkanya kecil?’

Saat itu saya hanya terdiam dan dengan segenap hati saya memberanikan diri untuk menjawab,

‘Semuanya bisa. Bergantung permainan apa yang sedang saya mainkan dan strategi apa yang akan saya gunakan’
Right answer. Jawabannya depend on. Senang atau tidak. Menang atau kalah bergantung dari mana kamu memandangnya dan bagaimana kamu melakukannya.’

Begitu pula saya memandang kesuksesan dalam hidup saya. Sukses itu ketika saya bisa menjadi berguna bagi orang lain. Saat kecil saya bercita-cita ingin jadi pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian beralih menjadi arsitektur, setelahnya ingin jadi petugas PLN, dan seterusnya berganti terus, depend on kejadian yang menginspirasi saya saat itu. Jika sekarang ditanya ingin menjadi apa? Jelas sangat depend on juga. Namun keinginan terbesar saya adalah ingin membangun perusahaan telekomunikasi dan membangun rumah belajar dengan perpustakaan yang besar, kelas yang menyenangkan, sehingga anak Indonesia dimanapun itu bisa berinteraksi dengan teman-temannya di Indonesia dan dunia dengan berbagi kegiatan dan cerita mereka.

Dalam sebuah percakapan pula saya mengutarakan tentang mimpi saya diatas dan beliau mengatakan sesuatu yang membuatku untuk run one more mile to reach it, “Furi, to do everything you must have plan. Oh ya, not only plan but many plans and of course backup plans too. But to do your plans you must do it with action. Not only action, but hard-work-action. Projected what is next for your future. But remember! It won’t go anywhere without your action

Mimpi dan cita-cita itu muncul ketika saya terdampar di suatu pulau di ujung utara negeri ini dimana banyak-banyak mimpi mimpi berkeliaran namun susah menyatukannya dalam satu wadah. Indonesia itu indah dengan segala kekayaan dan kekurangannya. Bagaimana bisa pulau yang seindah ini dengan anak-anak kecilnya yang sebenarnya cerdas namun tidak tahu kalau mereka hidup di Indonesia? Bagaimana bisa mereka tak mengenal teman-temannya di luar pulaunya yang sebenarnya adalah saudara se-Indonesia nya juga? Dan akhirnya, bagaimana bisa sebagian orang-orang disini yang banyak teknologi maju dengan informasi dan buku yang ada dimana-mana namun tidak tahu bahwa ada bagian dari wilayah Indonesia yang bernama Sangihe itu?

Jika kita cukup kaya dengan Indonesia, namun mengapa mimpimu hanya cukup memenuhi dirimu sendiri? Dua tahun yang lalu ketika saya menjadi mahasiswa akhir di kampus ini, jujur saja saya tidak tahu akan kemana saya akan melangkah setelahnya. Setelah mencoba untuk bekerja di salah satu perusahaan swasta telekoumikasi, saya yang cukup bangga dengan gelar Sarjana Sains Terapan mencoba peruntungan lain untuk apply beasiswa master ke luar negeri yang hampir kesekian kalinya gagal walaupun akhirnya ada satu yang mau menerima saya. 

Ketika saya waktu itu berada di puncak kepuasan untuk meneruskan keinginan saya mencari ilmu lagi, ada seseorang yang saya kagumi hadir dengan penawaran yang membuat saya untuk berpikir berkali-kali apakah saya bisa melakukannya. “Saya yakin kamu akan survive ketika kamu tinggal di Singapura atau di Eropa atau di Jepang sana, tapi saya menantang kamu, apakah kamu bisa survive mempertahankan mimpimu untuk bisa mengajar di daerah pelosok di negerimu sendiri dengan segala yang kamu punya dan perbedaan kondisi yang ada di sana?”

Jawaban saya saat itu, “I bet you, I can do it

Lagi-lagi, pandanglah sukses dari berbagai sisi. Setahun saya bersama keluarga, murid, masyarakat yang sangat madani sungguh menyenangkan. Mengajar disini bukan hanya menerangkan kepada murid untuk yang tidak bisa jadi bisa, mengajari kepada masyarakat untuk yang tidak tahu menjadi tahu, namun lebih kepada resilience dan endurance saya pribadi untuk tetap bisa survive dengan tetap menjaga diri selalu konsisten dengan pilihan yang sudah saya ambil. Belajar memimpin diri sendiri dan juga belajar menjadi bagian yang dipimpin. Dari sinilah mimpi saya tadi muncul. 

Dan dari sini juga saya tahu, bukan DEGREE saja yang dibutuhkan untuk bisa survive dalam hidup. No matter what is your degree either master, bachelor, or like me bachelor applied, I realize that the most important thing is how big your endurance and hard work to try and try more after thousand times you failed and stand up to learn then start to action again. 

Buat teman-teman sekarang, sadarilah sesuatu bahwasannya kamu akan terpandang, jika kamu berhasil ‘melakukan sesuatu.’ Saya sempat menyesal saat seusia ini, mengapa dulu saya tak menorehkan banyak prestasi yang sebenarnya saya bisa lakukan. Mengapa saya dulu tak melakukan inovasi yang sebenarnya itu sangat penting sekarang, mengapa tak berusaha merampok sebanyak banyak ilmu dosen yang sebenarnya amat berhaga. Kalian tahu, saingan kalian yang lebih pintar dan hebat juga lebih kerja keras dari kalian sangat amat banyak! Jika kalian tidak bisa menemukan KEUNIKAN dalam diri kalian, amunisi apa yang kalian siapkan untuk bersaing dengan mereka, maka kalian akan sangat mudah tersingkir dari seleksi alam ini. Mumpung, kalian masih belajar, belajarlah yang benar. Fokuskan apa yang menjadi cita-cita kalian setelah lulus. Jangan malu bertanya ke dosen, minta pertimbangan ke beliau, kalau bisa sampai beliau bosan melayani kalian. Jika kalian puas dengan apa yang kalian lakukan sekarang, berkacalah apakah kepuasan ini dinikmati untukmu? Atau orang lain juga?
Semangat jangan pernah puas ya teman. Jangan sombong dan jangan terlalu tinggi hati. Percayalah sejatinya mimpi itu muncul dari lingkungan kalian.

Salam dari ibukota untuk kalian yang seharusnya lebih luar biasa.

Furi

No comments:

Post a Comment

terima kasih yaa :)